Oloy S. Wandi
Pikiran ini mengular panjang
Terjun ke jalan jalan yang lama hilang
Sebuah jalan buntu berilalang
Pagar duri karatan
Rumput rumput kering
Pajangan tua yang terbengkalai.
Tak ada keindahan yang terkatakan
Lain waktu kita bicara cinta
Apalagi sebaris puisi untuk romeo
Kisah kisah menutup pintu bahagia
Hujan menggusur pelangi cepat cepat
Yang tersisa mungkin kesepian
Tanah tanah kering yang rindu capung
Rumput rumput layu yang rindu cangkul
Kembang ilalang yang kangen petani
Tak ada gelak yang dijahitkan
tuak
tak lagi memabukan
Kabar kabar dibukukan dengan cepat
Di simpan di atas tingkap.
Kali ini pikiran tak sedang senang
Jalan jalan seperti kehilangan arah
Tanjakan dan turunan saling memunggungi
Tebing tebing berlomba melongsorkan batu
Sekarang Anak anak rindu kampong
Rindu sungai sungai
Rindu jalan jalan yang tenang
Rindu mengaji di surau
Tetapi jalan telah hilang
Pagar pagar tak lagi berpintu
Grendel tak lagi bisa terbuka
Hendak kemana kau?
Comments
Post a Comment