Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2013

Mau dicintai Rakyat? jiplak saja JKW, simple

siapa yang tak kenal jokowi? saya  yakin sebagian besar orang Indonesia kenal. namanya berkibar-kibar sejak menjadi walkot Solo, dan terus menjulang sejak duduk di DKI 1. banyak pengamat mengatakan, jokowi itu fenomenal. ya fenomenal, sebab dia seperti keluar dari stereotif politisi Indonesia, yang biasanya jaim, penuh protokoler, jarang sekali berbaur dengan rakyat, dan sering kali terkesan sok pintar. Nah, pada jokowi, kita tidak melihat semua hal itu. Rakyat menilai JKW sebagai gubernur yang merakyat, apa adanya. Wajahnya yang tidak ganteng itu, justru memperkuat imej positifnya. ditambah lagi, beberapa langkah positifnya yang memberi efek nyata. rakyat makin suka dengan Jokowi. Apakah tidak berlebihan? Ya, menurut saya agak berlebihan sih. tapi secara umum, itulah yang saya rasakan menggelayuti pikiran publik. lalu terdengarlah impian orang-orang untuk menjadikannya Capres 2014. berlebihan kah? Ya, kalau yang ini , menurut saya tidak. jadi disaat orang lain, politisi lain sib

Teman Lama

Apa yang paling menyenangkan ketika bertemu teman lama? Menurut saya adalah kenangan. Ya kenangan yang tiba-tiba muncul lagi, seolah-olah kembali dan kita menikmatinya. Pagi tadi, ketika anak saya yang kedua, zifa, meminta jatah susu hariannya (saya harus membawanya berkeliling kompleks lalu wajib membelikannya sekotak susu ultra bila tidak sudah pasti anak saya ini akan ngambek), secara tak sengaja  bertemu dengan teman lama, gandos sebut saja begitu namanya. kami bersalaman, saling tersenyum. lalu cerita mengalir begitu cepat. kenangan-kenangan seperti lumpur dasar kali yang terangkat ke atas, meluncur dan menderaikan kami. ah tak terasa, hampir 45 menit waktu berjalan. sungguh tak terasa. hanya rengek anak saya yang kemudian memutus reuni itu. begitulah, teman lama, cerita, kenangan yang terangkat, adalah kenikmatan. beruntunglah saya, memiliki teman...hehhee

Melihat Mahasiswa Sekarang

Ya, judulnya agak aneh. dan kesannya saya sudah begitu tua. tapi, itulah yang terbetik di kepala ini. judul itu yang melayang-layang. tulisan ini muncul karena saya sering keluar masuk undip. Undip tahu kan? Universitas yang berlokasi di semarang, dan cukup terkenal. karena seringnya blusukan ke Undip, maka otomatis frekuensi perjumpaan dengan mahasiswa di kampus itu juga meningkat. ya, meningkat dan bahkan sering. beberapa kali, saya agak merasa iri dengan mereka. yup, terlihat sekali, kemudahan kehidupan mereka. tanpa beban, dan asyik saja dengan dunia mereka. apakah mereka tak mengenal susah? kenal tapi mudah kami lupakan, sebab kami muda..itu mungkin jawab mereka. ya, masuk akal. usia muda, energi melimpah-limpah, maka mudah saja melupakan beban. beban itu tak ada, yang ada hanya kesenangan, teriak mereka. saya tersenyum sendiri. sebab di muka saya beberapa mahasiswa seperti mengiyakan jawaban saya. tak ada beban yang terlalu berat bagi mahasiswa, bila dibandingkan dengan keh

Sibuknya Akhir Tahun

Tiap kali akhir tahun datang, sudah ditakdirkan kesibukan saya meningkat 2-3 kali lipat. Piuhh. Apa sebab? biang keroknya adalah proyek-proyek yang belum selesai sementara anggaran pemerintah sudah menjerit jerit hendak ditutup. walhasil, saya kelimpungan untuk mengejar-ngejar dokumen, dan tentu saja penyelesain produksinya. kalau sudah demikian, pulang malam, lembur, menjadi santapan. belum lagi persoalan pembayaran jaminan bank yang kerap bikin ketar ketir. sebab bila sampai terkena langkah-langkah akhir tahun, alamat saya harus menyediakan dana double. ya double. mengesalkan bukan? maka, diakhir tahun ini, mudah-mudahan berakhir dengan senyuman...seperti tahun kemarin....hehehe

Hatta Rajasa dan Jokowi

Seperti biasanya tiap kali hendak ke kantor saya menyempatkan diri menonton berita dari TV one atau Metro TV.  Pagi tadi berita masih serupa seperti kemarin, letusan gunung Sinabung, kasus-kasus korupsi, Hakim Artidjo, demo dokter dan beberapa berita kriminal. ah masih sama, gumam saya. sudahlah saya memutuskan untuk  mematikan televisi. tetapi beberapa detik sebelum tangan saya menyentuh tombol off di remote, penyiar tv membacakan berita tentang HR dan Jkw yang secara bersamaan menggunakan commuter line. otomatis tangan saya berhenti dan mata ini tertarik untuk mengikuti berita tesebut. ada apa ini, begitu batin saya. Tak seperti biasanya HR menyempatkan diri berbaur dengan rakyat biasa. sosok HR biasanya terdefinisikan sebagai elit, jauh dari rakyat. pertanyaan yang timbul secara spontan dibenak saya adalah: apakah ini bentuk pencitraan menjelang pilpres? well masuk akal. apalagi di samping HR ada sosok Jokowi yang kini tengah melambung. berbaur dengan rakyat, blusukan, atau

Memulai Lagi

Bismillah... ada sesuatu yang membuat saya ingin kembali menulis. perasaan perasaan yang membikin resah. bahkan kecewa dengan keadaan diri. yap, evaluasi. belakangan, ada kemunduran, keterbelakangan, dari diri saya. mulai malas menulis, malas membaca, dan rasanya mulai jadi tolol. mulai jadi tolol inilah yang membikin saya kalap. malu sendiri tepatnya. sebab, kalau saya tambah tolol dan ngga berubah, bagaimana saya bisa menghadapi semua tantangan kehidupan ini? ya kedengarannya agak bombastis. tapi kira-kira itulah latar belakangnya.. hal lain yang perlu gua ungkap di sini adalah, keinginan hati untuk berbuat dan menghasilkan sesuatu. sesuatu yang berguna tentunya, dan bisa paling tidak menjadi catatan pribadi bahwa saya telah memulai sesuatu. mudah-mudahan saya bisa terus menulis, menulis dan menulis...