saya memiliki emak yg mulia. status beliau ini, bukan melulu sebab sy anaknya, tetapi konfirmasi dari berbagai-bagai orang yang menandai beliau. bahwa beliau mulia dalam pandangan sy sebagai anaknya, tentu pemirsa maklum adanya. tetapi, pandangan dan penilaian di luar kekerabatan dan hubungan anak beranak itu yg bikin saya bangga. emak saya hanya perempuan biasa saja. sekolah sampai kelas 3 SR, tak terlalu pandai bergaul, bahkan adakalanya begitu tertutup. entah mengapa, beliau seperti dilanda ketakutan yang berlebih dan memandang hubungan dengan orang lain itu sebagai sesuatu yang membebani bahkan dalam saat-saat tertentu menakutkan. emak saya hanya perempuan biasa saja. seingat saya, masakan emak tak ada yang berbau western. masakan beliau diolah dengan bumbu dasar saja, tidak ruwet, dan 'itu-itu saja'. tetapi entah mengapa, tiap-tiap mengingat itu, saya selalu kangen dengan masakannya. beliau selalu dipanggil bu haji. oleh siapa pun. walau emak belum haji. bila menden